Michael Clayton (2007)

Pada awalnya, gw berpikir bahwa film ini just-another-legal-thriller-movie. Film-film sejenis telah kenyang gw tonton, dan hampir keseluruhannya merupakan adaptasi dari novel-novel John Grisham (yeah .. hail Grisham!), misalnya, Runaway Jury, The Client, The Rainmaker, The Firm, A Time to Kill, Pelican Brief. Hanya sedikit yang bukan merupakan adaptasi, seperti Primal Fear (Richard Gere), JFK (Kevin Costner, meski sebenarnya tidak mirip dengan film-film bergenre legal thriller), dan serial-serial TV seperti Law & Order, Justice, Ally MacBeal (yeah..right).

Kesemua film tersebut menampilkan sosok pengacara-pengacara litigasi handal yang seringkali memenangkan persidangan dengan kualifikasinya masing-masing. Entah itu teknologi yang canggih, kecerdasannya dalam pengetahuan hukum, trik-trik aneh dalam persidangan, bahkan hal-hal yang seringkali dilakukan oleh pengacara Indonesia, bribery. Pada intinya, kesemua film dan serial itu menampilkan sosok litigator (pengacara litigasi / persidangan), atau dalam sistem hukum Inggris dan negara-negara persemakmuran dikenal dengan nama barrister. Mereka ditampilkan sebagai individu yang cemerlang dalam mengutarakan argumentasi yuridis dan non-yuridis untuk meyakinkan juri beserta hakim.

Dalam Michael Clayton, tidak ada deskripsi seperti diatas. Mendekati pun tidak. Tidak ada tayangan tampilnya seorang pengacara di muka persidangan untuk berdebat dan berkali-kali mengucapkan “objection”. Michael Clayton, yang diperankan oleh George Clooney adalah seorang “fixer”, atau dalam istilah resmi di firma mereka, adalah “special counsel”. Semua firma hukum memiliki istilah yang sama untuk menampilkan orang-orang yang bekerja di dalamnya, terlepas dari masalah geografis ataupun sistem hukum. Sebuah firma hukum akan berisi paralegal, associates, dan partner(s). Dalam beberapa hal, associates dibagi menjadi junior associates dan senior associates. Sedangkan partner(s) dibagi menjadi tiga, junior partner, senior partner, managing partner. Tapi tidak pernah dikenal istilah “fixer”.

Apabila diperhatikan, tugas dari seorang Michael Clayton adalah membereskan masalah-masalah teknis non-yuridis yang seringkali mengganggu klien-klien besar yang dimiliki oleh firma mereka. Entah itu kecelakaan lalu lintas, kesalahan dokumen, dan yang lainnya. Dengan adanya deskripsi tugas seperti itu, Michael Clayton dapat mencegah firmanya untuk terlibat dalam permasalahan-permasalahan yang tidak penting. Yang menjadi inti cerita dalam film ini adalah peranan Michael Clayton dalam membongkar konspirasi rahasia atas sebuah proyek yang mengancam ekosistem di salah satu wilayah Amerika. Plot yang disajikan dalam film ini sederhana, terutama bila sering menonton ataupun membaca kisah-kisah konspirasi. Sehingga yang membuat menarik bukanlah plotnya, tetapi peranan seorang “fixer” yaitu Michael Clayton, dalam membereskan masalah yang dihadapi oleh firma hukumnya.

Recommended for those who wants to look another part of law firm, that not only the litigation.

Comments