First Among Equals (Jeffrey Archer).

Sistem pemerintahan parlementer di Inggris menjadi sedikit lebih jelas dibandingkan dalam studi komparatif ketatanegaraan. Karena Archer menjelaskannya secara terperinci, bagaimana seorang anggota Parlemen terpilih, bagaimana seorang pemimpin partai terpilih, apa yang disebut dengan "bangku belakang", pemerintahan yang jatuh-bangun bahkan hanya dalam beberapa bulan, sistem dua partai besar, dan lainnya.

Tentunya akan sedikit kebingungan untuk mengikuti cerita dari Archer. Meski tidak menggunakan alur surrealis yang sering bolak-balik, tetapi mengikuti cerita 4 (empat) tokoh sekaligus, membutuhkan energi yang lebih jika dibandingkan membaca novel biasa. Gw sedikit terbantu karena telah membaca karya Archer "sons of Fortune", yang memiliki karakteristik kurang lebih sama, meski hanya memiliki dua tokoh dalam ceritanya.

Intrik yang dihadirkan dalam novel ini sangatlah banyak, persaingan antar partai, persaingan internal partai, persaingan antar anggota parlemen, pembelotan anggota partai ke partai lain, kebahkan memasuki wilayah pribadi yang sering diikuti dengan ancam mengancam antara satu dengan yang lainnya. Yang membuat menarik, Archer seringkali menuliskan poin yang ingin disampaikan bukan melalui paragraf utama dari sang tokoh, ataupun dialog, tetapi terkadang melalui kutipan dari surat kabar, deskripsi dari seseorang yang sedang melakukan sesuatu, dan berbagai bentuk lainnya. Hal inilah yang membuat gaya bercerita Archer menjadi berbeda jika dibandingkan dengan penulis sejenis.

Novel ini gw baca dari cetakan Indonesia, hasil terbitan Alice Saputra Communications yang didistribusikan oleh Toko Buku Karisma. Kebetulan sebulan lalu atau lebih, gw sedang berjalan-jalan di Bandung Trade Center dan memasuki Toko Buku Karisma, dan buku ini ditempatkan dalam rak diskon, dengan harga yang sangat murah. Gw memutuskan untuk membeli karena tidak bisa menemukan novel karya Archer terbitan Gramedia selain Sons of Fortune. Seperti selayaknya novel-novel lain yang diterbitkan oleh penerbit yang sama, novel ini dirilis dalam dua jilid, sebuah hal yang sudah tidak lazim ditemui pada terbitan novel manapun, kecuali novel yang mentakdirkan dirinya untuk berseri, dan tentu saja, komik.

Terbitan Indonesia yang gw beli merupakan terjemahan dari edisi Inggris, yang memiliki perbedaan fundamental dibandingkan dengan edisi Amerika Serikat (AS). Dalam novel punya gw, Archer menceritakan 4 (empat) tokoh, yaitu Charles Gurney Seymour, Simon Kerslake, Raymond Gould, dan Andrew Fraser. Sedangkan dari beberapa referensi tentang novel ini yang gw baca dari internet, edisi AS hanya menampilkan 3 (tiga) tokoh, minus Andrew Fraser. Dinamika yang dijalani oleh Andrew Fraser dalam edisi Inggris, dibagi untuk beberapa orang dalam edisi AS. Selain itu, akhir cerita juga memiliki perubahan yang sangat berbeda, dimana edisi Inggris menempatkan Raymond Gould sebagai Perdana Menteri, sedangkan AS menjadikan Simon Kerslake untuk posisi yang serupa.

Dalam e-book yang dapatkan untuk novel ini, perbedaan muncul lagi. Charles yang bermarga Seymour dalam novel, menjadi Hampton dalam e-book. Bagian akhir dari novel ini, menjadi prolog dalam e-book meski dipotong sedemikian rupa. Bab “bangku-bangku belakang” dalam novel menceritakan proses awal masuknya kesemua tokoh dalam parlemen, sedangkan dalam e-book Bab ini mengikutsertakan awal kelahiran masing-masing tokoh. Jadi, ketiga edisi ini perlu dibaca untuk bisa mendapatkan komparasi yang lebih baik antara satu dengan lainnya.

Anyway, First Among Equals, merupakan terjemahan harfiah dari istilah Latin “primus inter pares”.

Comments